Dalam gambar diilustrasikan pula bahwa bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dengan mengimplementasikan strategi :
a) Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi
produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu
perlu itemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan
mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya peasingnya.
b) Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara
untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya
atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya. Al ini dapat
memungkinkan perusahaan dapat berfokus pada produk atau jasa agar
mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk tertentu suatu pasar.
c) Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan
bisnis hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang uni,
atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga
dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis
dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda
dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
d) Strategi Pertumbuhan. Secara signifikan memperluas
kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar
global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan
produk dan jasa yang berhubungan.
e) Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan,
pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini
meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau
kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan
mitra dagangnya.
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapat pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptaan rantai nilai (value chain), seperti yang tampak dalam gambar 2 yang terdiri atas aktifitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama ditunjukkan dalam lapisan bawah gambar 2. yang terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, Operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik perusahaan.
Atifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian pada gambar 2 dan mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas utama : manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan (pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Contoh : spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung bagi para eksekutif perusahaan.
Gambar. 2. Rantai nilai
2. Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis, misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan. Pada gambar 3 mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi, menciptakan peluang bisnis baru, memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis adalah :
a) Biaya yang lebih rendah
ü Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
ü Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
b) Diferensiasi
ü Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan
jasa
ü Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para
Pesaing.
ü Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang
dipilih
c) Inovasi
ü Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
ü Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
ü Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis
akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan
pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar
d) Mendukung Pertumbuhan
ü Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
ü Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa
lainnya.
e) Kembangkan Persekutuan
ü Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra
bisnis
ü Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet
dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan.
Gambar. 3. Strategi bisnis dengan Pemanfaatan TI
3. Strategi kompetitif lainnya
Apakah TI bisa berperan dalam memenangkan persaingan dibawah tekanan yang serba kompetitif ? Menurut Mc Farlan dan Mc Kenny menjawab pertanyaan tersebut di atas dengan mengajukan 5 (lima) pertanyaan berikut ini :
a) Dapatkah TI merubah dasar
persaingan ?
Pertanyaan ini diajukan untuk
menjawab ancaman dari pesaing-pesaing yang sudah ada. TI harus bisa berperan merubah dasar cara bersaing. Contoh terbaik adalah penjualan buku lewat
internet yang dilakukan oleh www.amazon.com yang revolusioner. Dan
ketika perusahaan sejenis mulai bermunculan, amazon.com segera merubah
taktik dengan menjalin kerjasama dengan situs-situs terkemuka di
dunia dengan menempelkan bannernya dan perkembangan yang terjadi kemudian
justru kini banya situs yang mendaftarkan diri ke amazon.com
sebagai link dari amazon.com dengan pembagian keuntungan yang layak.
b) Dapatkah TI membangun halangan
untuk masuk bagi pesaing ?
Untuk mengatasi ancaman
pesaing-pesaing baru, perusahaan dapat melakukannya dengan membangun
halangan-halangan untuk masuk sebagai mekanisme pertahanan diri. Ada banyak
cara untuk melakukan hal tersebut. Membuat produk skala ekonomis, membuat biaya
berpindah, menguasai akses ke chanel distribusi, membuat
produk atau jasa yang berbeda atau menciptakan biaya yang mahal
untuk kompetisi. Dalam bidang ini, TI disebut sebagai pemampu (enabler)
karena memang potensial untuk menciptakan hal tersebut..
c) Dapatkah TI digunakan untuk
menghasilkan produk-produk baru ?
Pertanyaan ini diajukan untuk
menjawab ancaman dari produk-produk baru yang biasanya dimotori oleh bidang
Research and Development yang didukung oleh TI yang
canggih.
d) Dapatkah TI membangun biaya
berpindah ?
Pertanyaan ini berhubungan dengan
kekuatan tawar-menawar dari para konsumen atau pelanggan. Sudah diakui oleh
kalangan bisnis jika para pelanggan memiliki kekuatan tawar-menawar. Untuk
menjadikan pelanggan tetap setia dan loyal, kekuatan tawar-menawar pelanggan
tersebut harus dikurangi. Pelanggan harus dikunci untuk tetap setia dan loyal.
Cara yang paling efektif untuk mengunci pelanggan agar tetap loyal adalah
dengan menimbulkan switching costs/biaya berpindah.
Contoh lain adalah dari
perusahaan McKesson corp, sebuah perusahaan obat. McKesson memberikan
terminal-terminal kepada para pelanggannya, toko-toko obat dan apotik yang
digunakan untuk pemesanan obat secara online. Pelanggan McKesson mempunyai 2
(dua) alternatif, memesan obat pada McKesson dengan beberapa keuntungan dengan
menghemat beberapa macam biaya seperti biaya kesalahan, biaya finansial, biaya
waktu dan biaya kenyamanan. Atau memesan ke supplier obat lainnya dengan
mengeluarkan biaya pulsa telepon, biaya kertas faks, resiko kekeliruan dalam pemesanan
dan kekurang nyamanan dalam melakukan pemesanan.
e) Dapatkah TI merubah keseimbangan
kekuatan dari hubungan dengan pemasok ?
Pertanyaan ini adalah untuk menjawab
ancaman kekuatan tawar-menawar dengan pemasok/supplier. Pemasok
mempunyai kekuatan tawar-menawar untuk menentukan harga barang dan waktu
pengiriman barang terutama untuk barang yang langka atau cepat terserap habis
di pasaran atau barang-barang yang memiliki permintaan yang tinggi dari
konsumennya. Kekuatan pemasok tersebut bisa diimbangi dengan cara menimbulkan
persaingan antar pemasok dan memilih pemasok yang terbaik.
4. Daftar istilah penting
a) Pesaing yang sudah ada (rivalry
among existing competitor)
b) Ancaman pesaing baru (threat
of new entrants)
c) Ancaman produk subtitusi/pengganti
(threat of subtitute product and service)
d) Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan
(bargaining power of consumers)
e) Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining
power of suppliers)
f) Rantai Nilai (Value
Chain)
g) Biaya berpindah (switching costs)